Selasa, Oktober 18, 2011

Siraman Lengkap

Bismillahirrohman nirrokhimi...
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuuh...
Mas...Mbak...ini contoh tata cara upacara Siraman adat Jawa lengkap...
Monggo...








Dikiri kanan gapura dipasang  pohon pisang yang sedang berbuah pisang yang telah matang.

Artinya : Suami akan menjadi kepala keluarga ditengah kehidupan bermasyarakat.Seperti pohon pisang  yang bisa tumbuh baik dimanapun dan rukun dengan lingkungan, keluarga baru ini juga  akan hidup bahagia, sejahtera dan rukun dengan lingkungan sekitarnya.


Anyaman daun kelapa yang dinamakan bekletepe digantungkan digapura depan rumah, ini dimaksudkan untuk mengusir segala  gangguan dan roh jahat dan sekaligus menjadi pertanda bahwa dirumah ini sedang dilakukan upacara perkawinan.

Sehari sebelum upacara perkawinan, rumah orang tua mempelai wanita dipasangi tarub dan bleketepe dipintu masuk halaman depan.Dibuat gapura yang dihiasi tarub yang terdiri dari berbagai tuwuhan ,yaitu tanaman dan dedaunan yang punya arti simbolis.


Sesaji khusus diadakan sebelum pemasangan tarub dan bekletepe, yang  terdiri dari : nasi tumpeng, berbagai macam buah-buahan termasuk pisang dan kelapa, berbagai macam lauk pauk,kue-kue, minuman, bunga, jamu, tempe, daging kerbau, gula kelapa dan sebuah lentera.

Sesaji ini melambangkan permohonan supaya mendapatkan berkah dari Tuhan, Gusti dan restu dari para leluhur dan sekaligus sebagai sarana untuk menolak goda mahluk-mahluk halus jahat.

Sesaji ditempatkan dibeberapa tempat dimana prosesi upacara  perkawinan dilaksanakan seperti didapur, kamar mandi, pintu depan, dibawah tarub, dijalan dekat rumah dll.


Siraman dari asal kata siram ,artinya mandi. 
Sehari sebelum pernikahan, kedua calon penganten disucikan dengan cara dimandikan yang disebut Upacara Siraman
Calon penganten putri dimandikan dirumah orang tuanya, demikian juga calon mempelai pria juga dimandikan dirumah orang tuanya. 
Atau jika jarak antara rumah calon mempelai jauh, maka siraman dapat dilaksanakan di tempat yang sama.












Saat upacara siraman selesai dan calon penganten  dengan memakai kain batik motif grompol dan ditutupi tubuhnya dengan kain batik motif nagasari, dituntun kembali keruang pelaminan.Calon temanten putri akan dikerik oleh pemaes.















 
Ngerik artinya rambut-rambut kecil diwajah calon pengantin wanita dengan hati-hati dikerik oleh pemaes.





 Rambut penganten putri dikeringkan kemudian diasapi dengan ratus/dupa wangi.

Perias mulai merias calon penganten . Wajahnya dirias dan rambutnya digelung  sesuai dengan pola  upacara perkawinan yang telah ditentukan.









Malam itu, ayah dan ibu calon mempelai putri memberikan suapan terakhir kepada putrinya, karena mulai besok, dia sudah berada dibawah tanggung jawab suaminya.







1 comments:

Guide Dieng mengatakan...

selamat ya mbak, semoga bisa langgeng

Paket Wisata Dieng

Posting Komentar