Bismillahirrohman nirrokhimi...
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuuh...
Mas...Mbak...ini contoh tata cara Panggih adat Jawa lengkap...
Monggo...
Sesudah
seluruh rangkaian upacara perkawinan selesai, dilakukan resepsi, dimana kedua temanten
baru, dengan diapit kedua belah pihak orang tua, menerima ucapan selamat dari
para tamu.
|
Didepan
pengantin wanita, dua gadis kecil yang disebut patah membawa kipas. Dua
anak laki-laki muda atau dua orang ibu, masing-masing membawa sebuah rangkaian
bunga khusus yang namanya kembar mayang.Seorang ibu pengiring pengantin
pria maju dan memberikan Sanggan kepada ibu pengantin putri sebagai
tanda penghormatan untuk penyelenggaraan upacara perkawinan. Sanggan itu
berupa buah pisang yang dibungkus rapi dengan daun pisang dan ditaruh diatas
nampan.
|
|
Pada saat yang telah ditentukan,
penganten pria diantar oleh saudara-saudaranya kecuali kedua orang tuanya
yang tidak boleh hadir dalam upacara ini, tiba didepan rumah pengantin putri
dan berhenti didepan pintu rumah. Sementara itu, pengantin wanita dengan
dikawal saudara-saudaranya dan diikuti kedua orang tuanya, menyongsong
kedatangan rombongan pengantin pria dan berhenti dipintu rumah depan
|
|
Ritual Wiji Dadi
Penganten pria menginjak sebuah telur ayam
kampung hingga pecah dengan telapak kaki kanannya, kemudian kaki tersebut
dibasuh oleh penganten putri dengan air kembang.
Pralambang nya : rumah tangga yang dipimpin seorang suami yang bertanggung
jawab dengan istri yang baik, tentu menghasilkan hal yang baik pula
termasuk anak keturunan.
|
|
Pengantin
pria dan wanita berdiri berhadapan tepat. Telapak kaki kanan mempelai
pria dibasuh dengan air kembang oleh mempelai putri dengan sikap jongkok.
Perias temanten sebagai pembimbing upacara, memegang telur ayam
kampung itu ditangan kanannya.Ujung telur tersebut oleh perias ditempelkan
pada dahi pengantin pria dan kemudian pada dahi pengantin wanita.Kemudian
telur itu dipecah oleh perias diatas tumpukan bunga yang berada diantara kedua
pengantin Ini penggambaran kedua pengantin sudah mantap dalam satu pikiran,
sadar saling kasih membina rumah tangga yang bahagia sejahtera dan
menghasilkan anak keturunan yang baik-baik
|
|
Sinduran
Berjalan perlahan-lahan dengan menyampirkan kain sindur sebagai tanda bahwa kedua mempelai sudah diterima sebagai keluarga. |
|
Ritual
Kacar Kucur atau Tampa Kaya.
Sepasang pengantin dengan bergandengan dengan jari kecilnya
berjalan menuju depan krobongan, tempat dimana upacara tampa kaya
diadakan.Upacara kacar kucur ini menggambarkan : suami memberikan
seluruh penghasilannya kepada istri. Dalam ritual ini suami memberikan kepada
istri : kacang, kedelai, beras, jagung, nasi kuning, dlingo bengle,
beberapa macam bunga dan uang logam dengan jumlah genap.Istri menerima dengan
segenap hati dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas selembar tikar tua
yang diletakkan diatas pangkuannya. Artinya istri akan menjadi ibu rumah
tangga yang baik dan berhati-hati
|
|
Ritual Dhahar Klimah atau
Dhahar Kembul
Dengan
disaksikan orang tua pengantin putri dan kerabat dekat, sepasang pengantin
makan bersama, saling menyuapi. Mempelai pria membuat tiga kepal nasi kuning
dengan lauknya berupa telor goreng,tempe, kedelai, abon, ati ayam. Lalu ia
menyuapkan kepada istrinya, sesudah itu ganti sang istri menyuapi suaminya,
diakhiri dengan minum teh manis bersama. Ini melambangkan bahwa mulai saat ini
keduanya akan mempergunakan dan menikmati bersama apa yang mereka punyai.
|
|
Mertui
atau Mapag Besan
Kedua orang tua pengantin putri menjemput kedua orang tua pengantin pria
didepan rumah ( untuk perkawinan digedung menjemputnya didepan ruangan tempat
berlangsungnya acara ritual) dan mempersilahkan mereka masuk rumah/
ruangan tempat upacara, selanjutnya mereka berjalan bersama menuju ketempat
upacara. Ibu-ibu berjalan didepan, bapak-bapak mengiringi dari belakang. Kedua
orang tua pengantin pria didudukkan sebelah kiri pengantin, orang tua
pengantin putri duduk disebelah kanan penganten.
|
|
Upacara Sungkeman
Sepasang pengantin melakukan sungkem
kepada kedua belah pihak orang tua. Mula-mula kepada orang tua pengantin wanita
kemudian kepada orang tua pengantin pria. Sungkem adalah merupakan
bentuk penghormatan tulus kepada orang tua dan pinisepuh.
Pada waktu sungkem ( menghormat dengan posisi jongkok , kedua telapak
tangan menyembah dan mencium lutut yang di-sungkemi), keris yang dipakai
pengantin pria dilepas dulu dan dipegangi oleh perias, sesudah selesai sungkem
, keris dikenakan kembali.
Orang tua dengan haru menerima penghormatan berupa sungkem dari putra putrinya
dan pada waktu yang bersamaan juga memberikan restunya supaya keduanya
menempuh hidup rukun, sejahtera. Tanpa mengucapkan kata-kata itu, sebenarnya
para orang tua pengantin sudah memberikan restu yang dilambangkan dari kain
batik yang dikenakan yang polanya truntum , artinya punyailah rejeki
yang cukup selama hidup. Kedua orang tua juga menggunakan ikat pinggang
besar yang namanya sindhur dengan pola gambar dengan garis yang
melekuk-lekuk, artinya orang tua mewanti-wanti kedua anaknya supaya selalu
bertindak hati-hati, bijak dalam menjalani kehidupan nyata didunia ini.
|
0 comments:
Posting Komentar